Mengenal Arsitektur Android

Diposting oleh Chandra pada Pemrograman

Arsitektur Android adalah struktur yang kompleks yang terdiri dari beberapa komponen utama yang bekerja sama untuk menyediakan lingkungan pengembangan dan pelaksanaan aplikasi yang kuat dan fleksibel. Berikut adalah penjelasan singkat tentang setiap komponen utama arsitektur Android:

  1. Linux Kernel:
    • Kernel Linux adalah inti dari sistem operasi Android. Ini menyediakan layanan dasar seperti manajemen memori, manajemen proses, manajemen perangkat keras, manajemen daya, dan keamanan. Merupakan layer inti dari sistem operasi Android berada. (Supardi, 2014) (Sumber : Supardi, Yuniar. 2014. Semua Bisa Menjadi Programmer Android. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.)
    • Android menjalankan kernel Linux yang telah dimodifikasi untuk mendukung kebutuhan khusus perangkat seluler, seperti dukungan untuk driver perangkat keras tertentu, manajemen daya yang ditingkatkan, dan mekanisme keamanan Android.
  2. Android Runtime (ART):
    • Android Runtime (ART) adalah lingkungan runtime yang digunakan untuk menjalankan aplikasi Android. ART bertanggung jawab untuk mengonversi bytecode aplikasi (dalam format dex) menjadi instruksi yang dapat dieksekusi oleh perangkat keras.
    • Sejak Android 5.0 (Lollipop), ART telah menggantikan Dalvik Virtual Machine (DVM) sebagai lingkungan runtime default dalam sistem operasi Android.
  3. Libraries:
    • Android menyediakan kumpulan pustaka yang luas yang memungkinkan pengembang untuk membangun aplikasi dengan fitur-fitur canggih. Ini termasuk pustaka seperti SQLite untuk manajemen database, pustaka grafis seperti OpenGL ES, pustaka jaringan seperti Apache HTTP Client, dan banyak lagi.
    • Pustaka-pustaka ini memperluas fungsionalitas inti sistem operasi dan menyediakan API yang dapat diakses oleh pengembang aplikasi.
  4. Application Framework:
    • Application Framework adalah lapisan abstraksi yang menyediakan berbagai layanan yang digunakan oleh aplikasi Android. Ini termasuk manajemen siklus hidup aplikasi, manajemen UI, manajemen paket aplikasi, manajemen jaringan, dan banyak lagi.
    • Framework ini terdiri dari berbagai komponen seperti Activity Manager, View System, Content Providers, Notification Manager, dan lainnya.
  5. Applications and Widgets:
    • Aplikasi Android adalah perangkat lunak yang dirancang untuk menjalankan tugas tertentu pada perangkat Android. Ini termasuk aplikasi seperti Browser, Kontak, Pesan, Galeri, dan lainnya.
    • Widget adalah komponen interaktif yang dapat ditambahkan ke layar beranda perangkat Android untuk memberikan akses cepat ke informasi atau fungsi tertentu dari aplikasi.

Arsitektur Android menyatukan semua komponen ini untuk membentuk platform yang kuat dan fleksibel untuk pengembangan aplikasi. Dengan memahami setiap komponen ini, pengembang dapat membuat aplikasi yang lebih efisien, kuat, dan stabil untuk sistem operasi Android.

Pendekatan dalam Pengembangan Aplikasi Android

Arsitektur Android mengacu pada kerangka kerja dan struktur yang digunakan dalam pengembangan aplikasi Android. Arsitektur ini dirancang untuk memfasilitasi pembangunan aplikasi yang bersih, terstruktur, mudah diuji, dan mudah dikelola. Ada beberapa pendekatan arsitektur yang umum digunakan dalam pengembangan aplikasi Android, di antaranya:

  1. Model-View-Controller (MVC):
    • MVC adalah salah satu paradigma arsitektur yang paling umum digunakan dalam pengembangan perangkat lunak. Dalam konteks Android, model mewakili data aplikasi, view merupakan tampilan atau antarmuka pengguna, dan controller bertanggung jawab untuk mengelola interaksi antara model dan view.
    • Dalam aplikasi Android, aktivitas (Activity) sering berperan sebagai controller yang mengatur interaksi antara model (misalnya, data dari database atau API) dan tampilan (misalnya, UI yang ditampilkan kepada pengguna).
  2. Model-View-Presenter (MVP):
    • MVP adalah variasi dari MVC yang umum digunakan dalam pengembangan aplikasi Android. Dalam MVP, presenter bertindak sebagai perantara antara model dan view. Presenter memperoleh data dari model dan memperbarui tampilan (view) berdasarkan data tersebut.
    • Aktivitas sering bertindak sebagai view dalam MVP, sedangkan presenter bertanggung jawab untuk mengelola logika aplikasi dan komunikasi dengan model.
  3. Model-View-ViewModel (MVVM):
    • MVVM adalah arsitektur yang semakin populer dalam pengembangan aplikasi Android, terutama dengan adopsi Android Architecture Components oleh Google. Dalam MVVM, view-model bertindak sebagai perantara antara model dan view.
    • View-model menyediakan data yang dibutuhkan oleh tampilan dan menangani logika presentasi, sementara view hanya bertanggung jawab untuk menampilkan data dan merespons input pengguna.
  4. Clean Architecture:
    • Clean Architecture adalah pendekatan yang menekankan pada pemisahan yang kuat antara tiga lapisan utama: lapisan presentasi (UI), lapisan domain (bisnis), dan lapisan data. Setiap lapisan memiliki tanggung jawab yang jelas dan tidak bergantung pada implementasi lapisan lainnya.
    • Dalam konteks Android, aktivitas atau fragmen berada di lapisan presentasi, use case atau interactor berada di lapisan domain, dan repository atau sumber data berada di lapisan data.

Dalam pengembangan aplikasi Android, pemilihan arsitektur sangat tergantung pada kompleksitas aplikasi, kebutuhan proyek, dan preferensi pengembang. Tujuan utama dari setiap arsitektur adalah untuk meningkatkan kualitas kode, mempermudah pengujian, dan memudahkan pemeliharaan aplikasi.

Pengembangan Aplikasi Android

Dalam pengembangan aplikasi Android, arsitektur digunakan untuk merancang struktur kode yang baik, memisahkan kepedulian (concerns) yang berbeda, dan membuat kode lebih mudah dipahami, diuji, dan dikelola. Beberapa pendekatan arsitektur yang umum digunakan dalam pengembangan aplikasi Android meliputi:

  1. Model-View-Controller (MVC):
    • Model: Mewakili data aplikasi dan berisi logika bisnis.
    • View: Menampilkan informasi kepada pengguna dan menanggapi input pengguna.
    • Controller: Menangani interaksi pengguna, memperbarui model, dan memperbarui tampilan.
    • Contoh implementasi di Android: Aktivitas (Activity) sebagai controller, XML layout sebagai view, dan kelas model Java sebagai model.
  2. Model-View-Presenter (MVP):
    • Model: Menangani logika bisnis dan akses ke data.
    • View: Bertanggung jawab untuk menampilkan data dan menerima input pengguna.
    • Presenter: Bertindak sebagai perantara antara model dan view, mengambil data dari model dan memperbarui view.
    • Contoh implementasi di Android: Aktivitas sebagai view, presenter sebagai perantara, dan kelas model sebagai model.
  3. Model-View-ViewModel (MVVM):
    • Model: Merepresentasikan data dan logika bisnis.
    • View: Menampilkan UI dan mengamati perubahan pada view model.
    • ViewModel: Menyediakan data yang diperlukan oleh view, menangani logika presentasi, dan mempertahankan keadaan UI.
    • Contoh implementasi di Android: Aktivitas atau fragmen sebagai view, view model sebagai perantara antara view dan model.
  4. Clean Architecture:
    • Domain Layer: Berisi logika bisnis dan aturan domain.
    • Data Layer: Bertanggung jawab untuk akses data, seperti database atau API.
    • Presentation Layer: Menangani tampilan dan interaksi pengguna.
    • Contoh implementasi di Android: Menggunakan paket-paket yang terpisah untuk setiap lapisan (domain, data, presentasi), dengan kelas-kelas yang sesuai di setiap lapisan.
  5. Model-View-Intent (MVI):
    • Model: Merepresentasikan keadaan aplikasi.
    • View: Menampilkan keadaan aplikasi kepada pengguna.
    • Intent: Representasi dari tindakan pengguna yang diteruskan ke model.
    • Contoh implementasi di Android: Menggunakan arsitektur yang berpusat pada unidirectional data flow, di mana tindakan pengguna dipetakan ke intents yang diteruskan ke model untuk mengubah keadaan aplikasi.